Minggu, 03 Agustus 2014

Khasiat Puasa Bagi Kesehatan Jasmani Dan Rohani


KHASIAT PUASA BAGI
KESEHATAN JASMANI DAN ROHANI


 




          




DIBUAT OLEH

FADHIEL MUHAMMAD RAZAQI
WAHYU IKHSANUL MUTTAQIM
ERI ABDILLAH

KELAS

XII

SMAN 10 SAMARINDA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bulan ini ialah bulan dimana, semua umat islam di seluruh dunia, terutama Indonesia khususnya, menyambutnya dengan penuh sukacita. Bulan ini lebih dikenal dengan nama Bulan suci Ramadhan. Pada bulan suci ini, seluruh umat islam melaksanakan ibadah yang sering kita kenal dengan nama “ PUASA “ dan wajib hukumnya bagi kita untuk melaksanakannya.
Namun tidak hanya puasa saja, tapi kita juga harus mengisi puasa tersebut dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat yang dapat menambah nilai plus bagi kita di bulan suci Ramadhan ini.
Puasa merupakan kegiatan untuk menahan rasa haus dan lapar mulai dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari sampai terbenamnya matahari. Beberapa orang hanya menganggap bahwa mengerjakan puasa itu hanya sebatas menahan rasa haus dan lapar saja, tapi tahukah kalian apa saja khasiat dari puasa ini bagi kesehatan kita baik itu kesehatan jasmani maupun juga kesehatan rohani. Research Project saya kali ini akan mengangkat sebuah informasi atau pengetahuan tentang “ Khasiat dari puasa bagi kesehatan jasmani dan rohani “.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Khasiat dari puasa bagi kesehatan jasmani dan Rohani ?

C. Tujuan Penulisan

1.    Agar masyarakat mengerti dan memahami makna dari bulan suci ramadhan.
2.    Supaya masyarakat dapat lebih mendekatkan diri mereka kepada Allah S.W.T

D. Manfaat Penelitian

1. Masyarakat jadi lebih mendekatkan diri kepada Allah S.W.T khususnya dalam hal ibadah.

BAB II
KAJIAN TEORI

A.  Kajian Pustaka

Saum atau puasa dalam islam (Arab: صوم) secara bahasa artinya menahan atau mencegah. Menurut syariat agama Islam artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hinggalah terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Perintah puasa difirmankan oleh Allah pada Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183.

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas umat-umat sebelum kamu, agar kamu bertakwa.”

Puasa dalam bahasa Arab di sebut al-shaum yang berarti menahan (imsak). Sedangkan secara terminologis, puasa adalah suatu ibadah yang diperintahkan Allah kepada hamba-Nya yang beriman dengan cara mengendalikan diri dari syahwat makan, minum, dan hubungan seksual serta perbuatan-perbuatan yang merusak nilai puasa pada waktu siang hari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari (MUI DKI Jakarta, 2006:15).

B.  Kerangka Pemikiran

Puasa merupakan salah satu perilaku manusia yang merupakan bentuk ritualistik dalam teori stark tentang aspek aspek dari religiusitas.ritual puasa ini ada pada setiap agama. puasa merupakan bentuk ritual menahan untuk tidak makan dan minum serta menahan dorongan nafs. dalam kajian psikologi psikoanalisa disebutkan bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk memperturutkan dorongan ID nya yang bersumber dari kebutuhan fisik.
Kenapa ritual puasa ini penting bagi perkembangan psikis seseorang, tidak lain proses “menahan” inilah yang menempatkan puasa menduduki ritual penting. Menahan untuk tidak makan dan minum menjadikan superego lebih kuat dalam diri seseorang serta memperkuat ego agar tidak mengikuti dorongan dorongan biologis yang mengarah kepada kepuasan dan kenikmatan (pleasure principle). Konstelasi kejiwaan yang demikian akan menyebabkan kehidupan psikis secara keseluruhan lebih baik (psichological well being). (psikoanalisa)
 Perilaku manusia dimotivasi oleh sesuatu yang mendasar. Secara berurutan, dari bawah yaitu fisiologi (makan, minum, seks), rasa aman, kasih sayang, harga diri dan aktulisasi diri. Puncak tertingginya adalah aktualisasi diri. Seorang manusia sudah tidak berpikir tentang harga diri, jika dirinya bisa menuangkan idealisme, berkonsentrasi penuh dalam aktivitas yang dicintainya. Sebagaimana ilustrasi seorang profesor filsafat yang mengajar dengan baju sederhana dan hanya menaiki sepeda. (Maslow)
Sebaliknya, motivasi dasar seorang manusia yang melakukan tindak pencurian, mayoritas adalah karena rasa lapar. Ketiadaan bahan makanan membuat mereka termotivasi mengambil yang bukan haknya. Gerombolan perampok selalu diawali karena kepapaan kolektif, kemiskinan yang marak menggejala. Sehingga selalu saja, alasan tindak kejahatan mayoritas adalah soal ekonomi yang minim.
Seorang pencuri ketika digelandang polisi, mungkin masih bisa tersenyum bahkan tertawa-tawa. Hal itu, karena dia tidak membutuhkan rasa aman atau harga diri. Bandingkan dengan mayoritas kita yang menyelamatkan muka dari malu adalah tindakan yang utama. Digelandang polisi adalah sebuah hal yang sangat memalukan. Gengsi itu bagian dari piramida ketiga Maslow.
Ramadan adalah saat di mana terjadi pengasahan kepekaan spiritual dan intelektual. Siklus hidup diatur sedemikian rupa, laku ritual dinaikkan intensitasnya. Di saat bersamaan ledakan keinginan negatif dilakukan dengan ketat. Menjadi lapar adalah pilihan, tapi berbeda dengan lapar biasa, dalam Ramadan warna, nilai dan spirit yang dikedepankan adalah ihsan. Perasaan selalu berada dalam pengawasan Tuhan.
Itulah sebabnya, teori yang memiliki korelasi dengan puasa justru adalah langkah ketujuh dari The Seven Habits: The Most Effective People (1997) karangan Steven R Covey, yaitu “mengasah gergaji” (sharpen the saw). Kebiasaan mengasah gergaji dihasilkan dari kemampuan pembaruan diri yang diaktualkan secara optimal.
Dikatakan kebiasaan efektif karena dengan terus mengasah gergaji (baca: pengembangan diri) dapat mengurangi kemungkinan yang menyebabkan kegagalan atau kelambanan menyelesaikan masalah akibat perubahan keadaan.
Salah satu kebiasaan efektif yang mampu merubah manusia menjadi berhasil adalah kemampuannya untuk mengasah terus menerus segala tools of life yang dianugerahkan Tuhan kepadanya. Termasuk dalam hal ini adalah jasad, kepekaan intelektual dan ruh spiritual. Model pelatihan itu sudah didesain sedemikian rupa berbentuk siklus tahunan.
Manusia dikategorikan mempunyai pribadi yang tidak sehat dan akan mengalami berbagai masalah apabila hati dan akalnya kurang berfungsi sehingga tidak mampu mengontrol dan mengendalikan kekuatan nafsunya yang selalu mendorong kepada kejahatan. Menurut pandangan Islam, kurang berfungsinya hati dan akal antara lain disebabkan oleh karena terlalu banyak makan dan minum, pandangan ini didasarkan pada Hadis Rasulullah saw (Muhammad, tt., 144) sebagai berikut:
Artinya: Jangan kamu mematikan hatimu (pikiranmu) dengan banyak makanan dan minuman, karena sesungguhnya hati (pikiran) itu bagaikan tana-man, ia akan mati jika terlalu banyak air (Bahasa Indoneisa oleh Muhammad).
Senada dengan Hadist di atas, Luqman Al Hakim, seorang waliullah yang namanya diabadikan dalam Alquran (Muhammad, tt: 145) pernah menasihati anaknya dengan mengatakan:
Artinya: Wahai anakku! Apabila perut besarmu terlalu penuh, maka pikiran menjadi beku, hikmah akan membisu dan anggota badan akan malas mengerjakan ibadah (Bahasa Indonesia oleh Muhammad).

C.  Manfaat

Puasa merupakan salah satu amalan batin yang tidak perlu diketahui oleh orang lain. Saat melaksanakan puasa, seseorang harus mampu menahan keinginan-keinginannya, seperti keinginan untuk makan, minum, marah, keinginan nafsu seksual, dan sebagainya.Orang yang melaksanakan ibadah puasa berarti melatih dirinya untuk membimbing atau mengendalikan hawa nafsu dan menahan diri dari dorongan-dorongan naluri yang bersifat negatif, atau dalam istilah psikologi disebut self-control.
Abu Hurairah, sebagaimana yang diriwayatkan oleh At-Thabrany (dalam Wahjoetomo, 1997: 15), menyatakan bahwa Rasulullah saw bersabda yang artinya “Berpuasalah kamu, niscaya kamu sehat.”
Pengertian sehat sebagai hikmah dari ibadah puasa yang dinyatakan oleh Rasulullah SAW bukan sekedar mengandung pengertian sehat secara fisik/jasmani, tetapi juga mengandung pengertian sehat secara psikis/rohani. Hasil penelitian Wahjoetomo (1997) dan Najib (1990) menyimpulkan bahwa ibadah puasa bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan fisik atau jasmani.
Pada saat seseorang melaksanakan ibadah puasa, maka terjadi pengurangan jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuhnya sehingga kerja beberapa organ tubuh seperti hati, ginjal, dan lambung terkurangi. Puasa memberikan kesempatan kepada metabolisme (pencernaan) untuk beristirahat beberapa jam sehingga efektivitas fungsionalnya akan selalu normal dan semakin terjamin. Di samping memberikan kesempatan kepada metabolisme (pencernaan) untuk beristirahat beberapa jam, puasa juga memberikan kesempatan kepada otot jantung untuk memperbaiki vitalitas dan kekuatan sel-selnya.
Disamping bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan fisik atau jasmani, Cott (Ancok & Suroso, 1995), seorang ahli jiwa bangsa Amerika, menyebutkan bahwa pernah dilakukan eksperimen untuk menyembuhkan gangguan kejiwaan dengan cara berpuasa. Eksperimen tersebut dilaku-kan oleh Dr. Nicolayev, seorang guru besar pada The Moscow Psychiatric Institute. Subyek penelitian dibagi menjadi dua kelompok yang sama besar baik usia maupun berat ringannya penyakit yang diderita. Kelompok pertama diberi pengobatan dengan ramuan obat-obatan, sedangkan kelompok kedua diperintahkan untuk berpuasa selama 30 hari. Hasil eksperimen tersebut menyimpulkan bahwa pasien-pasien yang tidak bisa disembuhkan dengan terapi medik ternyata bisa disembuhkan dengan cara berpuasa, selain itu kemungkinan pasien untuk tidak kambuh lagi setelah 6 tahun kemudian ternyata tinggi dengan terapi melalui puasa. Cott juga menyebutkan bahwa penyakit susah tidur (insomnia), dan rasa rendah diri juga dapat disembuhkan dengan cara melakukan puasa.
Puasa juga berpengaruh pada kesehatan mental. Ganguan mental dapat berakar dari tidak terpenuhinya kebutuhan psikis dasar yang berasal dari kekhasan eksistensi manusia yang harus dipuaskan, tetapi cara memuaskan psikis itu bermacam-macam, dan perbedaan cara pemuasan kebutuhan tersebut serupa dengan perbedaan tingkat gangguan mental. Zakiah Daradjat (1995:78) menuturkan, pelaksanaan agama dalam kehidupan sehari-hari dapat membentengi seseorang dari gangguan jiwa (mental) dan dapat pula mengembalikan jiwa bagi orang yang gelisah. Karena kegelisahan dan kecemasan yang tidak berujung pangkal itu, pada umumnya berakar dari ketidak puasan dan kekecewaan, sedangkan agama dapat menolong seseorang untuk menerima kekecewaan sementara dengan jalan memohon ridla Allah dan terbayangkan kebahagian yang akan dirasakan di kemudian hari.
Manfaat puasa yang lain juga dapat dibuktikan secara alamiah adalah peremajaan kambali dan perpanjangan harapan hidup. Metabolism yang lebih rendah, produksi protein yang lebih efsian, meningkatnya system kekebalan, dan bertambahnya produsi hormon, berkontribusi terhadap manfaat puasa.
Sedangkan menurut beberapa penelitian lain, puasa dapat memperbaiki kolesterol darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi dalam jangka panjang akan menyumbat saluran pembuluh darah dalam dentuk aterosklerosis (pengapuran atau pengerasan pembuluh darah). Yang mana dari hasil panelitian ini dapat miningkatkan kolesterol darah HDL, yang dikenal sebagai kolesterol darah baik karena dapat menurangi resiko terkadinya aterosklerosis, sebesar 25 mg persen dan menurunkan lemak trgliserol sekitar 20 mg persen. Lemak trigliserol merupakan bahan pembentuk kolesterol LDL yang dikenal sebagai kolesterol jahat, karena memiliki sifat berlawanan dengan HDL. Dengan puasa dapat mengurangi risiko terjadinya stroke.















BAB III
METODOLOGI

A. Jenis Penelitian

Sejalan dengan tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian Penjelasan. Yang dimaksud dengan Penelitian Penjelasan adalah Penelitian yang menyoroti hubungan antar variable dengan menggunakan kerangka pemikiran terlebih dahulu, kemudian dirumuskan dalam bentuk hipotesis.

B.  Definisi Operasional

Untuk memperjelas ruang lingkup penelitian ini, maka dari masing-masing definisi Operasional dapat dijelaskan seperti berikut.

a. Definisi Operasional

Merupakan suatu definisi mengenai variable yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variable tersebut yang dapat diamati.
Puasa adalah pangkal segala obat terutama dalam bidang kesehatan baik jasmani maupun rohani, terapi kesehatan jiwa yang hakekatnya adalah pengendalian diri serta kemampuan ini merupakan salah satu ciri utama jiwa yang sehat, mengendalikan stress terutama dalam keadaan yang penuh tekanan sehingga mereka tidak bisa merasakan  kehidupan yang damai dan tenang. Disinilah peranan puasa sebagai pengendali stress. Minimal bisa membangkitkan energy mental agar bersemangat, percaya diri dan optimis, sehingga bersikap pantang mundur serta selalu terpacu untuk mencapai prestasi (Susetyo, 2008:16)

C.  Sumber data

Adapun data yang dipergunakan yaitu :

a. Data Primer

Adapun yang akan dijadikan subyek dalam penelitian adalah Teman-teman dari Langgar “ NURUL JANNAH “ dimaksudkan untuk pengambilansampel penelitian.

b. Data Sekunder

Data penunjang dari data primer yang diperoleh melalui buku-buku dan dokumen maupun lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang ada. Data sekunder bersumber dari perpustakaan, dokumen-dokumen yang tersimpan di lembaga-lembaga/Instansi yang umumnya berupa file-file di Pepustakaan Daerah Kalimantan Timur.

D.  Populasi Dan Sampel

Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh warga yang ada disekitar Langgar “ NURUL JANNAH “. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi. Artinya, sejumlah individu yang diambil dari populasi atau dapat dikatakan objek yang sesungguhnya dari penelitian.

E.  Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Metode ini digunakan untuk mengamati langsung keadaan pemuda-pemuda di Langgar “ NURUL JANNAH “ dalam melakukan puasa.



b. Interview

Interview atau wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu, wawancara (interviwer) dan wawancara (Lexy, 2005: 186). Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi-informasi dari Ustadz dan pemuda-pemuda yang dapat dijadikan sumber data tentang Khasiat Puasa Bagi Kesehatan Jasmani dan Rohani.
































BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Manfaat

Ketika Ramadhan tiba, umat islam mendapatkan kesempatan untuk berburu pahala sebanyak-banyaknya. Salah satunya ibadah wajib di bulan ramadhan adalah puasa, yaitu menahan rasa lapar dan haus serta menahan hawa nafsu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari.
Puasa di bulan ramadhan dilakukan selama 29-30 hari dan berakhir pada tanggal 1 Syawal. Dibalik ibadah ini menyimpan berbagai macam hikmah dan manfaat bagi diri kita, yaitu tentunya kesehatan jasmani dan rohani.
Kesehatan Jasmani berkaitan dengan kondisi badan kita secara fisik, sedangkan kesehatan rohani berkaitan dengan hati atau mental kita. Berikut Khasiat Puasa bagi kesehatan jasmani dan rohani.

Manfaat Puasa Ramadhan bagi kesehatan rohani :

1. Pikiran lebih tenang dan tentram

“   Selama bulan puasa tingkah laku menjadi lebih sabar dan tenang dalam menghadapi masalah .” (Ustadz Syarwani)

“ Pelaksanaan agama dalam kehidupan sehari-hari dapat membentengi seseorang dari gangguan jiwa (mental) dan dapat pula mengembalikan jiwa bagi orang yang gelisah. Karena kegelisahan dan kecemasan yang tidak berujung pangkal itu, pada umumnya berakar dari ketidak puasan dan kekecewaan, sedangkan agama dapat menolong seseorang untuk menerima kekecewaan sementara dengan jalan memohon ridla Allah dan terbayangkan kebahagian yang akan dirasakan di kemudian hari. “ Zakiah Daradjat (1995:78)

2. Intensitas Iman dan ibadah meningkat

“ Selama di bulan ramadhan kegiatan beribadah menjadi meningkat terutama Shalat dan mengaji .” (Ustadz Syarwani)


Manfaat Puasa Ramadhan bagi kesehatan jasmani :

1. Menyehatkan Ginjal

Fungsi ginjal akan maksimal bila kekuatan osmosis urin mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dengan kurangnya asupan air pada saat puasa maka target tersebut dapat tercapai.

2. Mencegah Diabetes

Diabetes disebabkan karena tingginya kadar gula dan kolesterol dalam tubuh. Dengan berpuasa konsumsi gula dan makanan berlemak akan lebih terkontrol sehingga dapat mencegah diabetes dan penyakit keturunan.

3. Mencegah Obesitas

Puasa akan mampu mencegah obesitas karena saluran pencernaan dan usus akan lebih bersih dari endapan sisa makanan. Jika pencernaan bersih  maka sisa endapan yang menumpuk di perut tidak ada sehingga membuat badan lebih sehat dan tidak memiliki berat badan berlebih.

4. Baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah

Penyakit Jantung merupakan penyakit yang ditakuti banyak orang. Penyakit ini telah membunuh banyak orang karena adanya gaya hidup yang tak sehat. Untungnya dengan berpuasa, kita akan membantu meningkatkan kesehatan jantung sehingga terbebas dari resiko serangan jantung. Ketika berpuasa tubuh melakukan peningkatan HDL dan penurunan LDL yang berdasarkan penelitian beberapa pakar akan sangat baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.

5. Mencegah penyakit kronis

Puasa menahan rasa lapar dan haus serta menahan amarah. Keadaan ini akan semakin tenang sehingga dapat menurunkan kadar adrenalin dalam tubuh. Turunnya adrenalin akan mencegah pembentukan kolesterol dan kontraksi empedu yang lebih baik sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit kronis seperti jantung coroner dan stroke.

6. Mampu berpikir lebih tajam dan kreatif

Puasa membuat pikiran menjadi lebih tenang dan juga melambat, uniknya menurut penelitian ternyata pikiran yang melambat ini membuatya justru bekerja lebih tajam. Selain itu ditinjau dari segi insting, masalah rasa lapar adalah masalah kelanjutan hidup sehingga wajar jika rasa lapar memaksa kita untuk berpikiran lebih tajam dan kreatif.


7. Meningkatkan kekebalan tubuh

dibalik kewajiban menahan rasa haus dan lapar serta menahan hawa nafsu mulai dari setelah waktu sahur sampai waktu maghri, puasa juga menyimpan banyak maslahat bagi manusia. Manfaat puasa selain meningkatkan aspek rohani, juga meningkatkan daya tahan tubuh serta meremajakan tubuh dari sel-sel yang telah mati.

8. Menyembuhkan nyeri sendi

Sel penetral alami dalam tubuh akan meningkat saat puasa. Dengan ini lambat laun penyakit encok dan nyeri sendi akan menuju kesembuhan. Sebuah penelitain para pakar menemukan adanya korelasi antara meningkatnya kemampuan sel penetral (Pembasmi bakteri) dengan membaiknya radang sendi penyebab encok.

9. Menyembuhkan Penyakit Jiwa

Cott (Ancok & Suroso, 1995), seorang ahli jiwa bangsa Amerika, menyebutkan bahwa pernah dilakukan eksperimen untuk menyembuhkan gangguan kejiwaan dengan cara berpuasa. Eksperimen tersebut dilaku-kan oleh Dr. Nicolayev, seorang guru besar pada The Moscow Psychiatric Institute. Subyek penelitian dibagi menjadi dua kelompok yang sama besar baik usia maupun berat ringannya penyakit yang diderita. Kelompok pertama diberi pengobatan dengan ramuan obat-obatan, sedangkan kelompok kedua diperintahkan untuk berpuasa selama 30 hari. Hasil eksperimen tersebut menyimpulkan bahwa pasien-pasien yang tidak bisa disembuhkan dengan terapi medik ternyata bisa disembuhkan dengan cara berpuasa, selain itu kemungkinan pasien untuk tidak kambuh lagi setelah 6 tahun kemudian ternyata tinggi dengan terapi melalui puasa. Cott juga menyebutkan bahwa penyakit susah tidur (insomnia), dan rasa rendah diri juga dapat disembuhkan dengan cara melakukan puasa.





























BAB V
PENUTUP

A.  Kesimpulan

Puasa sangat menyehatkan untuk tubuh dan dapat menjadi suatu metode detoksifikasi (pembersihan darah) yang sangat baik. Abdul Mujib, M. Ag dan Jusuf Mudzakir, Msi, dalam buku berjudul Nuansa-Nuansa Psikologi Islam, menulis dengan puasa fisik seperti menahan lapar, minum, dan hubungan seksual, maupun puasa psikis seperti manahan hawa nafsu dari mencuri, marah, dengki, iri hati, angkuh, perilaku agrsif dan sebagainya, maka akan mengobati rasa sakit seseorang yang bersemayam dihatinya.

B.  Saran


   Masyarakat terutama para pemuda sebaiknya menjadikan puasa ramadhan ini sebagai suatu kegiatan yang bermanfaat bagi kesehatan baik kesehatan jasmani maupun kesehatan rohani, serta menjadikan diri kita menjadi lebih dekat kepada Allah S.W.T.    

Selasa, 24 Juni 2014

Pentingnya Peran Dokter Bagi Kesehatan Masyarakat


PENTINGNYA PERAN DOKTER
BAGI KESEHATAN MASYARAKAT



A.  Latar Belakang

Di zaman ini, telah banyak virus dan penyakit bertebaran dimana-mana, hal ini menyebabkan masyarakat mengalami atau merasakan yang namanya sakit. Setiap manusia pasti pernah merasakan yang namanya sakit, baik itu sakit mata, sakit gigi, ataupun sakit hati. Sudah pasti ujung-ujungnya kita akan berobat ke dokter juga, tapi pernahkah kalian bayangkan bahwa masih sangat jarang kita temukan dokter ataupun tenaga medis yang ada di pelosok daerah maupun yang ada di kota. Hal ini dikarenakan biaya untuk masuk fakultas kedokteran jauh lebih mahal dibandingkan dengan masuk fakultas lain, itulah yang menyebabkan banyak masyarakat tidak berminat untuk masuk di kedokteran. Di Indonesia, masih banyak daerah-daerah yang belum memiliki Dokter umum ataupun Dokter spesialis. Samarinda, salah satunya, merupakan kota yang paling sedikit memiliki Dokter umum ataupun Dokter spesialis. Jumlah pasien yang terus meningkat setiap tahun, tidak diimbangi dengan jumlah dokter yang ada. Hal inilah yang menyebabkan saya ingin sekali menjadi dokter, selain karena factor diatas, ada juga factor internal yang mendorong keinginan saya untuk menjadi Dokter spesialis, yaitu Ibu saya. Kenapa ibu saya? Itu karena 8 tahun lalu, ibu saya terkena penyakit Stroke yang menyebabkan sebagian anggota tubuh beliau lumpuh. Dari situlah, tekad saya bertambah kuat untuk menjadi seorang Dokter, baik dokter yang berguna bagi keluarga, teman, maupun bangsa. Sehingga, Bangsa Indonesia tidak kekurangan dokter, walaupun sebenarnya biaya untuk menjadi dokter itu mahal, tapi pemerintah tidak diam begitu saja. Pemerintah provinsi Kalimantan Timur, contohnya, memiliki program yang namanya “ Kaltim Cemerlang “ yang bertujuan untuk memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan yang tidak mampu. Adapun Universitas yang telah bekerjasama dengan Pemerintah provinsi Kalimantan Timur antara lain, Universitas Brawijaya (UB), Universitas Airlangga (Unair), d.l.l. Sehingga beban biaya menjadi berkurang bagi masyarakat yang kurang mampu.






B.  Tujuan Penulisan

Agar bangsa Indonesia tidak kekurangan Tenaga Medis Khususnya Kedokteran, sehingga angka kesehatan masyarakat meningkat setiap tahunnya.


C.  Manfaat Penelitian

Masyarakat menjadi paham betapa pentingnya peran Dokter dalam peningkatan kesehatan masyarakat, dan masyarakat menjadi tahu bahwa biaya untuk masuk kedokteran itu tidak terlalu berat bagi mereka, karena pemerintah telah memiliki program beasiswa bagi mahasiswa yang mengambil jurusan kedokteran.


























BAB  III

PEMBAHASAN

A.  Definisi

Secara operasional, definisi “Dokter” adalah seorang tenaga kesehatan (dokter) yang menjadi tempat kontak pertama pasien dengan dokternya untuk menyesuaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang jenis penyakit, Organologi, golongan usia, dan jenis kelamin, sedini dan sedapat mungkin, secara menyeluruh, bersinambungan, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan professional kesehatan lainnya, dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien, serta menjunjung tinggi tanggung jawab professional, hukum, etika dan moral. Layanan yang diselenggarakan adalah sebatas kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran.
Kompetensi yang harus dicapai seorang dokter meliputi tujuh area kompetensi atau kompetensi utama, yaitu :

1.    Keterampilan komunikasi efektif

2.    Keterampilan klinik dasar

3.    Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku, dan epide miologi dalam praktik kedokteran.

4.    Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat, dengan cara yang komprehesif, holistic, bersinambung, terkoordinasi, dan bekerja sama dalam konteks pelayanan kesehatan primer.

5.    Memanfaatkan, menilai secara kritis dan mengelola informasi.

6.    Mawas diri dan mengembangkan diri / belajar sepanjang hayat.

7.    Menjunjung tinggi etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik.


Ketujuh area kompetensi itu sebenarnya adalah “ Kemampuan Dasar  “ seorang “ Dokter “ yang menurut  WFME ( World Federation for Medical Education ) disebut “ Basic Medical Dokter “.

B.  Tugas

Tugas seorang “ Dokter “ adalah meliputi hal-hal sebagai berikut ;

1.    Melakukan pemeriksaan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit pasien secara cepat dan memberikan terapi secara tepat dan tepat.

2.    Memberikan terapi untuk kesembuhan pasien.

3.    Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dan sakit.

4.    Menangani penyakit akut dan kronik.

5.    Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar.

6.    Melakukan tindakan tetap awal kasus beart agar siap dikirim ke rumah sakit.

7.    Tetap bertanggung jawab atas pasien yang dirujukkan ke dokter spesialis.

8.    Bertindak sebagai mitra, penasehat, dan konsultan bagi pasiennya.

9.    Memberikan nasehat untuk perawatan dan pemeliharaan sebagai pencegahan sakit.

10. Memberikan Keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi,

11. Tugas dan hak eksklusif dokter untuk memberikan surat keterangan sakit dan surat keterangan berbadan sehat melakukan pemeriksaan pada pasien.









BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

Dokter merupakan tenaga medis yang sangat diperlukan oleh masyarakat, tidak hanya didesa saja yang dikota pun merasakan kekurang tenaga medis terutama dokter-dokter umum maupun dokter-dokter spesialis. Masyarakat juga perlu menghilangkan pemikiran mereka tentang biaya yang mahal apabila ingin masuk kedokteran, itu karena pemerintah provinsi Kalimantan Timur, memiliki program beasiswa “ Kaltim Cemerlang “. Sehingga beban biaya hidup masyarakat dapat berkurang.